Sabtu, 11 November 2017

REVIEW INSIDE CAFE di Kota Puruk Cahu ala Amrullah Hakim

Hallo guys, ketemu lagi di buku harian saya. Pada kesempatan kali ini saya akan review salah satu cafe di kota puruk cahu yaitu inside cafe.


Usaha cafe sekarang sudah mulai menjamur di kota puruk cahu, dari sekian banyak cafe, saya tertarik untuk review cafe ini ni, ya inside cafe. Namanya cukup menarik bukan???

Cafe identik dengan nama nama unik, biasanya namanya lebih ke barat baratan. Why?  Supaya kesannya berkelas. Itu sih yang saya tau...

Sesuai namanya inside cafe berada di dalam. Maksudnya jauh dari hiruk pikuk bising kendaraan jalan raya.

Ok. Kita mulai dari tempat... sperti yang saya sampaikan tadi, inside cafe tempatnya jauh dari bising kendaraan bermotor, dan saya merasa lebih betah disitu, karena saya suka tempat steril dari polusi suara.
Kemuadian tata tempat dan dekorasi. Dengan konsep design alami membuat pelanggan merasa betah. Dan yang pasti tempatnya asik buat selfie selfie... cie... ketahuan deh kid jaman now.

Tepatnya duduknya juga bisa pilih mau lesehan atau di meja kursi. Sesuaikan sama selera saja lah.

Fasilitas, free wifi salah satu daya tarik buat muda mudi yang suka online tapi gratisan. Selain itu disediakan juga bagi hobby karaoke tempat khusus. Melalui hp masing masing pelanggan jadi bebas mau nyanyiin lagu apa saja. Gratisss.

Pelayanan. Standar sih sama seperti cafe pada umumnya.

Menu, bagian ini yang paling menarik, plihan menu yang variatif lebih banyak pilihan dibandingkan cafe cafe lain. Selain itu kualitas rasa yang patut diacungkan jempol.

Inside cafe nampaknya memperhatikan kebersihan tempat, peralatan termasuk juga toilet yang terwat.

Guys jika kamu kebetulan berada di kota puruk cahu, kota kecil berbukit meliuk liuk i recomand you come to inside cafe.

Oleh: Amullah Hakim


Jumat, 10 November 2017

SEMANGAT GURU MIS KP PURUK CAHU DALAM MENERAPKAN PRAKTEK DUA BAHASA


Sebelum siswa menerapkan program dua bahasa (Arab dan Inggris) terlebih dahulu diuji coba kepada seluruh dewan guru tanpa terkecuali juga kepala MIS KP.

Kalau sebelumnya guru-guru duduk santai dan ditemani gadged mereka masing masing, Setelah peralihan jam pelajaran umum ke jam ngaji. Sekarang pemandangan tersebut hampir tidak ditemukan karena seluruh dewan guru disibukan oleh praktek bahasa Arab dan Inggris selama 15-25 menit.

Dengan kesungguhan dan ketekunan dewan guru belajar. Akhirnya target pertama "PERKENALAN" dalam dua  bahasa Arab dan Inggris dengan durasi waktu dua minggu dianggap tuntas.

Jempol buat semangat guru-guru MIS KP.

Tutorial bahasa, tidak hanya menambah skill baru dewan guru, tetapi juga mampu menciptakan nuansa kekeluargaan dan keakraban.

Nuansa tersebut tercipta saat proses tutotial berlangsung, saling mengingatkan jika ada rekan yang lain melakukan kesalahan sperti pengucapan. Kadang sesekali ada gelak tawa pecah karena ada yang sengaja mengekspresikan ungakapan bahasa Arab atau Inggris dengan berlebihan.


Kendati demikian, seluruh dewan guru memposiskan diri pada posisi yang sama, yaitu sama sama belajar. Jadi tidak ada senioritas, perasaan menggurui atau digurui kalaupun tertawa bukan menertawi tetapi memang karena hal lucu yang tercipta pada saat itu.

Setelah dewan guru menerapkan parktek berbicara dua bahasa target berikutnya adalah siswa juga akan menerapkan hal yang sama juga.

Mohon do'anya ya.
Semoga MIS KP tetap istiqomah dalam berinovasi.

Kamis, 09 November 2017

Penyebab Guru Menjadi Profesi yang kurang berkelas

NB: Apa yang saya sampaikan berikut adalah sudut pandang saya pribadi, terserah pembaca setuju atau tidak.


Kenapa judul di atas menjadi perhatian saya? 
1. Karena saya adalah guru
2. Tentunya pernah menjadi murid
3. Banyak penomena yang terjadi pada guru sehingga menarik untuk di ulas. 

Ok. Langsung saja mulai berpendapat. 
Saya sering ketika awal bertemu atau kenalan dengan orang2 baru, setelah melalu basabasi panjang akhirnya samapai pada masalah ketika kita menyampaikan kerjaan kita apa. Guru, kalian tau ada semacam ekspresi yang kurang pas dari lawan bicara kita. Dibandingkan dengan mereka yang berprofesi dokter, polisi, arsitek, dll

Pertanyaannya adalah kenapa kok profesi guru bisa dipandang rendah? 

Pertama, penyebabnya adalah dari guru itu sendiri. 
Dari mendidik alakadarnya, masuk ninggalin catatan, atau ninggalin soal tanpa penjelasan. Masuk hanya sekedar masuk tidak untuk benar benar mendidik. Hasilnya siswa kurang respect terhadap guru seperti itu. 

Kedua, sumber masalah masih pada guru tersebut. 
Memaksakan diri mengajarkan matapelajaran yang bukan jurusannya. Dengan kata lain dia belajar sambil mengajar. kebayang tidak, ketika dia terjebak dengan pertanyaan siawa yang dia sendiri tidak bisa. Jawabannya apa, maaf bapak kan sebenarnya bukan ini jurusan bapak, jadi kalau bapak masih belum begitu bisa harap maklum ya. 
Kebayang tidak bagaimana jika kamu jadi siswa? Siswa dituntut sempurna dalam mengerjakan tugas dari guru. Nah giliran guru yang tidak bisa meminta siswa untuk memaklumi. It's not fair.

Ketiga, rendahnya standarisasi penerimaan guru di sebagian besar sekolah di indonesia. Kalian tau bagaimana susahnya menjadi seorang dokter, supaya bisa diterima di rumah sakit? penilaiannya dimulai dari akreditasi kampusnya, IPK berapa, melewati test tertulis dan wawancara yang begitu sulit dan serangkaian persyaratan yangbharus dilewati hingga menjadi seorang dokter. Nah, bagaimana dengan guru? Kota saya puruk cahu sekolah yang memberikan standar khusus buat calon guru yang akan mengajar disekolah tsb paling ada satu atau dua saja. Selebihnya, terima aja, yang penting kerabat sama kepala sekolah, yang penting cantik, latar belakang pendidikan kadang dinomor sekian kan. Kampusnya dimana? Kuliahnya regular atau tidak, tidak melewati test. 

Logikanya seperti ini. Masakan yang dimasak oleh chef koki atau juru masak lainnya dibandingkan dengan masakan yang dimasak oleh mereka yang tidak pernah belajar masak. Kira2 meyakinkan mana hasilnya? Ya chef atau koki lah. 
Mengajarpun sama, guru itu harus punya standar,. Misalnya harus s1, bisa baca tulis al qur'an jika sekolahnya madrasah, dapat gelar sarjana dan benar benar mengenyam bangku sekolah.

Coba perhatikan, ada sekolah tertentu yang gurunya baru lulus SMA sederajat. mau ngajar apa mereka? Saya tidak bermaksud merendahkan. Jika penerimaan profesi lain seperti perwat, dokter dan lain2 saja mereka punya standar. bagaimana bisa menjadi guri tidak sperti itu. Makanya guru semacam profesi rendah disebagian orang. 

Keempat, rendahnya biaya honor dan tunjangan buat para guru. Kesejahteraan itu penting, bagaimana mungkin guru mampu mengajar total jika sambil ngajar saja masih mikir besok makan apa. Sedih jika ada tenaga honorer yang demo participant yang banyak pasti guru honorer. Sampai ada meme (sidiran) pembatu di hajih 700 perbulan guru yang tugasnya mencerdaskan anak bangsa, masa depan bangsa digajih 300 rb perbulan. 

Pemerintah seharusnya belajar dari negara2 maju bagaimna mereka menghargai dan memperlakukan guru. Guru itu sangat penting. ibaratkan pohon guru itu batangnya, cabang cabang pohon itu adalah profesi lainnya termasuk presiden. Untuk mendapatkan cabang yang kokoh kuat bersaun lebat dan bebrbuah banyak batangnya harus sehat. Gurunya harus handal jika ingin generasi bangsa menjadi lebih baik. 

Sekali lagi apa yang sayansampaikan di atas merupakan pendapat pribadi saya. 

Oleh: Amrullah Hakim

Rabu, 08 November 2017

gunung usung destinasi wisata wajib jika kamu berada di kota puruk cahu

Gunung usung merupakan salah satu tujuan wisata favorit bagi warga kota puruk cahu ataupun sekitarnya.

Para pecinta alam salah satunya. Seperti komunitas pecinta alam Kabupaten Murung Raya Beberapa pekan yang lalu sempat melakukan pendakian. Tidak hanya itu mereka juga berkemah selama 2 hari 1 malam.

Termasuk saya juga ikut serta, kemah di gunung usung merupakan pengalaman pertama saya berkemah di alam bebas.

Capek sih. Dari mengandara motor menuju lokasi, kemudian mendaki dan dilanjutakan dengan mendirikan kemah. Itu dilakukan nyaris tanpa jeda.

Tapi, capek itu semua terobati setelah kita menikmati sejuknya angin malam, indahnya fanorama kota puruk cahu di malam hari walau hanya dari kejauhan.



Oh iya, kemah yang kita dirikan tidak di pucak, namun hanya di bagian pertama gunung. Mengingat puncak sangat curam dan kondisi cuaca yang berangin deras. Kami akhirnya memutuskan kemah di bagain pertama atau babagian bawah.

Paginya setelah selesai melakukan persiapan. Kami lanjutkan mendaki ke puncak yang lebih tinggi. Dengan dada yang degdegan dan kaki gemetaran akhirnya kami sampai juga di puncak.

Pemandangan yang sangat indah yang tidak bisa dilukiskan kata2. Hamparan hutan yang begitu luas, sungai barito yang meliuk-liuk dan kota puruk cahu semuanya terlihat indah dari puncak gunung usung.

Pokoknya tidak nyesal deh kalau sudah berada di puncak.
Dari kegiatan itu bnyak hal yang saya dapatkan. Seperti Belajar menghargai alam dan menyatu dengannya. kerja sama dalam kelompok. melawan rasa takut dengan ketinggian dan yang paling penting refreshing tidak selalu ketempat  mahal dan ramai. Alam bisa jadi solusi jika kamu sedang kalut. Salah satunya gunung usung di kota puruk cahu. Bye bye

Oleh 
Amrullah Hakim


Minggu, 05 November 2017

Pramuka MIS KP raih 4 tropi pada lomba tangkas pramuka se kabupaten murung raya

Untuk kedua kalinya MIS kp ikut andil dalam bagian lomba tangkas dalam rangka memperingati hari jadi Pramuka, yang diadakan oleh Kwartir Cabang (KWARCAB) Murung Raya.


Dalam lomba kali ini MIS KP belum bisa memasang target sebagai juara umum, dikarenakan memang persiapan belum maksimal. Walaupun demikian pramuka MIS KP dengar nomor gudep 109-110 mampu mengungguli di beberapa cabang lomba. Yaitu diantaranya juara 3 lomba tangkas yel yel putri, juara 3 lomba tangkas ranking 1, juara 3 lomba tangkas mengurutkan angka kriteria putra, dan juara 3 lomba tangkas mengurutkan angka kriteria putri.


Peserta lomba yang langsung didampingi oleh kepala madrasah Ali Muttaqin, S.Pd.I terlihat sangat antusias sekali. Bahkan disetiap ada kesmpatan kepala madrasah melakukan briefing kepada peserata supaya bisa lebih semangat dan konsentrasi dalam mengikuti lomba.

Hasilnya memang peserta sangat bersemangat. Seperti halnya dengan Ridwan peserta paling kecil, konsentrasi dan kecepatan berlarinya semakin kencang pada saat lomba tangkas mengurutkan angka. pada akhir babak penyisihan dia melakukan selebrasi salto setelah menang melawan SDN Juking Pajang hal tersebut membuat suasana yang tegang menjadi cair oleh sorak sorai dan tepuk tangan penonton dan peserta lain setelah melihat aksinya. Walaupun akhirnya hanya berhasil pada juara 3 terlihat senyum bahagia diraut wajah mereka dan mereka saling menguatkan satu sama lain dengan kata tetap semngat.

Dipenghujung kegitan seluruh peserta LT gudep 109-110 ini membentuk lingkaran kecil untuk bermaaf-maafan dan bersalaman supaya bisa akrab kembali dan perbedaan pendapat yang terjadi pada saat lomba tidak dibawa pulang.

Tetap semangat siswa siswi mis kp yang mengikuti LT. Semoga tahun depan lebih semngat dan bisa berkarya lagi. Salam pramuka!

Oleh: Amrullah Hakim

Jumat, 03 November 2017

15 menit lebih dekat dengan generasi pertama PPKP PURUK CAHU


Shalat Subuh berjamaah merupakan kegitan rutin MUI Kab Mura yg dilaksanakan setiap 2 minggu sekali.
diadakan secara bergilir disetiap masjid se kota puruk cahu.

Kebetulan Edisi sabtu 4 nopember 2017 yg menjadi tuan rumah adalah masjid Al mudatsirrahman masjid pesantren PKP. Ada pemandangan yg menarik yg membuat hati saya tergugah untuk memposting tulisan ini adalah ternyata jamaah yg datang sebagian besar merupakan alumni alumni PPKP dari bebrapa generasi. Termasuk yg bertugas memberikan tausiah ustadz @⁨jumahari pada subuh hari ini.

Yang lebih menarik lagi ba'da kegiatan tsb sembari menunggu hujan teduh. saya berkesempatan ngobrol dengan genrasi pertama PPKP  tahun masuk ke PPKP (MTs) tahun 1984  lulus MAN tahun 1989 beliau ustadz Yaumansyah.

 Karena sekarang lagi booming2nya kegiatan reuni alumni MTs dan MAS PPKP jadi topik obrolan kita adalah tentang bagaimana kondisi PPKP ketika di awal2 pembangunan dan juga pengalaman beliau ketika di PPKP . Ternyata ketika beliau sekolah sekaligus nyantri pembangunan sangat jauh berbeda dengan sekarang. ruang kelas yg sangat terbatas dan alakadarnya. Kondisi yg sangat sepi, jauh dari aktivitas penduduk dan jauh dari pusat keramaian kota.  dikelilingi hutan belantara ditambah lagi kalau malam tidak ada listrik yg menrangi. Kendati demikian kita sangat diperhatikan oleh ustadz2,  sungguh2 digodog (dididik) Sungguh pengalaman yg sangat luar biasa kata beliau.

Saya juga sempat memayakan bagaimna transportasi pada waktu itu saya penasaran karena waktu beliau sekolah bahkan sudah lulus pun saya masih belum lahir. 😬
Ternyata berangkat dari batu putih ke puruk cahu naik perahu dayung sampai desa juking pajang menyusuri pantai kepuruk cahu Kemudian lanjuy ke PPKP dengan jalan kaki. Belaiu lakukan selama kurang lebih 6 tahun 😊.
Alhamdulillah sekarang sudah menjadi salah satu ustadz yg atif dalam setiap kegiatan keagamaan. Dan keseharian PNS (guru) di SMAN 1 MURUNG RAYA.

Itu cerita beliau selaku generasi pertama. Bagaimana cerita kalian. Kita tunggu ya pada saat reuni nanti

Posted by Amrullah Hakim (ketua panitia reuni akbar) 😬